Minggu, 30 Oktober 2011

Coban Rondo

Pada tanggal 14 oktober 2011 saya beserta pujaan hati saya dan teman - taman saya berkunjung ke Coban Rondo, yang terletak 12 km dari Kota Batu, atau tepatnya di Desa Pandansari Kec. Pujon. Air terjun memiliki ketinggian 84 meter dan ketinggian di atas permukaan laut 1.135 meter dengan suhu udara rata-rata 22 derajat celcius. Curah hujan rata-rata pertahun adalah 1721 mm. Air terjun ini berasal dari sumber mata air Cemoro Dudo dengan debit air terjun 150 liter/detik pada musim hujan dan 90 liter/detik pada musim kemarau. Coban Rondo pertama kali digunakan untuk objek wisata pada tahun 1980. Selama perjalan dari kota Batu ke Coban Rondo ini kita disuguhi pemandangan yang sangat indah, pemandangan khas daerah dataran tinggi disertai udara yang sejuk.

LEGENDA COBAN RONDO 

Dahulu kala ada sepasangan pengantin yang baru melangsungkan pernikahannya. Mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi yang akan menikah dengan Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro. Setelah 36 hari (selapan) menikah, Dewi Anjarwati mengajak suaminya untuk berkunjung ke Gunung Anjasmoro. Namun orang tua Dewi Anjarwati melarang karena baru “selapan” menikah. Tetapi keduanya bersikeras pergi dengan segala resiko apapun yang akan terjadi di perjalanan.

Dalam perjalanan mereka bertemu dengan Joko Lelono. Tampaknya Joko Lelono tertarik dengan kecantikan Dewi Anjarwati. Selanjutnya Joko Lelono berusaha merebut Dewi Anjarwati dari Raden Baron Kusuma. Perkelahianpun tidak dapat dihindarkan, sebelum berkelahi Raden Baron Kusuma memerintahkan para punakawan (pendamping) agar membawa Dewi Anjarwati ke suatu tempat yang ada Cobannya (air Terjun). Pertempuran antara dua orang ini berlangsung seru. Karena sama mempunyai ilmu yang sama keduanya gugur dalam perkelahian  itu.

Dengan meninggalnya Raden Baron Kusuma maka Dewi Anjarwati menjadi janda atau “rondo” dalam bahasa Jawa. Sejak saat itulah air terjun yang ditempati Dewi Anjarwati lebih dikenal sebagai Coban Rondo. Konon batu besar yang ada dibawah air terjun itu merupakan tempat duduk sang putri.


" Ada kabar yang mengatakan, apabila berkunjung ke Coban Ronda ini bagi pasangan muda - mudi ataupun orang yang sudah menikah maka hubungan yang terjalin bisa berakhir di tengah jalan."

Boleh percaya atau tidak dengan kabar tersebut, setiap orang pasti mempunyai pendapat yang berbeda tentang kabar tersebut. Tetapi ada hal yang tidak bisa dilogika oleh kami pada saat berkunjung kesana ada beberapa keanehan yang kami peroleh melalui beberapa dokumentasi.








Terima kasih sudah membaca, mohon komentar tentang beberapa foto diatas. Apa yang sebenarnya kami peroleh saat itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar